Sunday, 18 December 2016

Buah Hati Pertama Keluarga Kami

Bismillah ... 
Lama juga ga corat coret di blog lagi setelah berkeluarga. Alhamdulillah dengan kehadiran 2 putri di keluarga kecil kami, membuat sempurna tentang "keluarga kecil".

Aziza Ishq Fadilah, lahir pada hari Minggu malam senin, 17 maret 2013. Maju dari HPL (Hari Prakiraan Lahir) bidan & dokter. Dan cuti istri masih kurang seminggu. yup, karena prakiraan lahir adalah akhir maret atau awal april, istriku mengajukan cuti hamil mulai tanggal 25 maret. Hari itu 16 Maret di sekolah tempat bunda mengajar mengadakan acara KTS ke kebun teh wonosari Lawang kabupaten Malang. Dengan kondisi perut yang besar dan mendekati HPL (kurang 2 minggu) bunda ijin untuk tidak mengikuti kegiatan tersebut. Tapi kami memutuskan tetap ke Malang, pulang ke rumah orang tua aq.



Berangkat pagi kami sampe rumah di Malang sekitar siang, setelah duhur. Sore harinya bunda merasa ga nyaman dengan perutnya. Emak menyarankan pergi ke bidan untuk diperiksa, karena emak khawatir kalo buah hati pertama kami akan lahir. Padahal menurut HPL masih kurang 2 minggu lagi. Dengan naik becak dan diantar emak ke bidan, apes sang bidan lagi keluar. Batal deh periksanya, ditawarin periksa ke dokter bunda ga mau. 

Malam harinya Bunda semakin mengeluh dengan perutnya. Katanya semacam kontraksi palsu, emak ngasih pilihan "Mau melahirkan disini (Rumah Malang) atau di Nganjuk (Rumah mertua)?". karena ini lahiran untuk kali pertama bunda minta pulang ke Nganjuk. Bapak langsung menghubungi keponakannya untuk pinjam mobil buat besok ngantar kami ke Nganjuk. 

Esoknya pagi-pagi kami pulang ke Nganjuk diantar bapak. Sepanjang perjalanan Malang-Nganjuk, Bunda tertidur meskipun agak ga tenang. yang ku takutkan saat itu, kalo nanti sakitnya bakal parah. Alhamdulillah setelah menempuh 3-4 jam perjalanan, kami sampai di rumah Nganjuk. Bapak & Ibu mertua kaget akan kedatangan kami apalagi di antar bapakku. Anehnya kondisi bunda sesampainya di Nganjuk baik2 saja, ga kerasa sakit seperti saat di rumah Malang.

Malam harinya setelah isya, berangkat ke bidan dekat rumah untuk periksa. Menurut ibu Bidan, kelahiran buah hati pertama kami maju, diperkirakan 3 hari lagi, hari rabu. Bunda dikasih obat (entah itu obat apa). kebarengan saat itu juga disana ada orang yang lagi melahirkan. cowo bayinya, suara tangisnya keras sekali. dan tampak keluarga yang menunggu diluar bersyukur dan bahagia semua. Aku menggandeng tangan bunda, memberi dukungan semangat untuk kehadiran buah hati pertama kami 3 hari lagi. kami pulang jalan kaki ke rumah, karena memang jaraknya sekitar 200 meter.

Sesampai dirumah bunda langsung minum obat yang dikasih ibu bidan, lalu dia duduk diruang tengah nonton TV sambil ditemani ibu mertuaku. sementara aq, karena merasa capek siap2 berbaring di kamar. jam setengah 10, bunda mengeluh dengan perutnya lagi. kali ini katanya sakitnya makin terasa parah. kamipun putuskan ke bidan lagi, dan pikirq biar bunda nginep disana saja. kalo paginya dah baikan baru pulang.

Sesampainya ditempat bidan dimana ibu bidan dan asistenya udah siap2 tidur. mereka terkejut karena ternyata setelah dicek. bunda udah "Buka-an (tau berapa saat itu)" dan diperkirakan akan lahir malam itu juga. Bidan dan asistennya siap2, ibu mertuaq juga langsung pulang ke rumah ngabari bapak mertua dan menyiapkan kain atau apa ... memang kami sudah menyiapkan segalanya buat kelahiran mulai dari baju, popok, kain, selimut dan lain-lainnya. Tapi semua itu masih di Surabaya. jadi segala sesuatu dipersiapkan dengan seadanya. 

Aq mendampingi bunda yang lagi berjuang, menjerit-njerit bikin heboh satu kampung. dan alhamdulillah sekitar jam 23 kurang 10 menit, putri pertama kami lahir. dan yang paling tidak aq lupakan, betapa lengan kanan aq merah semua kena cakar dan diremas2 bunda saat dia berjuang. Hehehehe

....

No comments:

Post a Comment