Thursday, 12 January 2017

5 Keuntungan Malam Minggu di Rumah


Jangan takut terjebak kesendirian bila malam minggu Anda berakhir tanpa pasangan, teman atau anggota keluarga. Menjadi lajang atau jomblo tidak selamanya mimpi buruk.


Walaupun kesendirian mendera di malam minggu, Anda tetap dapat menikmatinya. Bahkan, menghabiskan waktu sendiri dapat membuat Anda menjadi orang lebih baik. Tak percaya? Ini dia alasannya, seperti dikutip oleh laman Glamour.



1. Anda bisa membuat diri sendiri menjadi orang yang lebih diinginkan.

Gunakan waktu Anda untuk mengisi kembali energi yang telah hilang ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Tulis sebuah jurnal dan cobalah untuk lebih mengenal diri Anda sendiri. Di saat mengetahui perasaan dan sifat Anda sendiri, atau melakukan hal-hal yang dapat membuat Anda bahagia, Anda akan lebih percaya diri membawa diri Anda ke arah yang lebih baik di lingkungan sosial.



Anda juga dapat menghabiskan waktu dengan mempercantik diri dengan melakukan perawatan tubuh sendiri di rumah. Anda pun akan merasa cantik luar dalam dan siap bertemu dengan orang-orang baru.



2. Anda dapat menghemat uang lebih banyak.

Coba pikirkan, jika Anda pergi, Anda akan menghabiskan sejumlah uang untuk makan, minum, parkir, dan pengeluaran lainnya. Tentu ada baiknya Anda rehat dalam menghabiskan uang Anda dan mulai memikirkan tabungan masa depan.



3. Tubuh menjadi lebih sehat.

Pernahkah terpikirkan oleh Anda akan mengonsumsi berapa banyak kalori jika Anda menghabiskan malam minggu dengan jalan-jalan bersama teman atau pasangan? Bahkan bagi Anda yang menyukai 'dunia gemerlap', Anda sudah pasti akan mengonsumsi beberapa gelas alkohol yang tak menyehatkan bagi tubuh. Padahal, Anda dapat menonton program-program lucu di televisi dan menghabiskan kalori dengan tertawa santai di rumah.



4. Manfaatkan malam Anda untuk menyambut hari Minggu pagi dengan sehat.

Tidur yang cukup, dan bangun di hari Minggu pagi untuk berolahraga seperti

jogging, pergi ke gym, atau swimming center adalah kegiatan yang sangat bermanfaat dan menyehatkan. Selain dapat menyehatkan jiwa dan raga, Anda bisa bertemu orang yang dapat membuat hidup Anda lebih bermakna dan berharga.



5. Beri diri Anda sedikit ruang.

Menghabiskan malam minggu di rumah. Anda memilih untuk berada di rumah bukan berarti Anda tak punya teman hang-out, atau menghindar dari ajakan teman-teman Anda. Camkan pada diri, Anda hanya perlu waktu dan ruang untuk memikirkan keinginan diri sendiri.







Wednesday, 11 January 2017

[ Kisah Paling Menyedihkan ] Kisah Bola Hitam & Bola Putih


Ceritanya ada seorang anak cowok tunggal yang ditinggal mati nyokapnya pas ngelahirin dia. Sejak itu bokapnya jadi amat sangat workaholic sekali dan nggak married2 lagi. Ini anak tapi baek hati dan lemah lembut walopun cuma bareng pengasuh aja. Sejak itu bokapnya jadi amat sangat workaholic sekali dan nggak married2 lagi. Ini anak tapi baek hati dan lemah lembut walopun cuma bareng pengasuh aja.

Pas TK, sementara anak2 laen udah punya sepeda dia masih jalan kaki.Pengasuhnya ngadu ke bokapnya, "Tuan, nggak kasian sama den Bagus ? Masa sepeda nggak punya...apa tuan juga nggak malu?" Iya..nih..bokapnya tuh tajir banget deh. Punya sekian perusahaan.. maka dipanggillah si anak, ditawarin mau sepeda yang kayak gimana merek apa..dan si anak cuma bilang, "Nggak usah repot2 pi, aku dibeliin bola item bola putih aja.." Lho kok gitu? Bingung dong bokapnya. "Kenapa bola item dan putih?" "Nggak usah diterangin deh pi. Kalo papi punya uang yaa..beliin itu aja." Yah, mengingat mereka nggak pernah ngobrol, jadi papinya nerima2 aja. Nggak berminat lanjutin, maka dibeliin lah tu anak sepeda generasi terbaru saat itu, yang paling canggih, plus bola item dan bola putih.

Trus ni anak masuk SD lah. Pas itu musim sepatu roda. Sekian lama pengasuh pratiin, ni anak nggak minta2 dibeliin sepatu roda sama papinya. Sore2 cuma duduk aja. Sepedanya juga ditaruh di gudang. Lagi nggak musim. Pengasuhnya laporan pandangan mata dong ke tuannya hingga si anak dipanggil lagi. "Nak, kamu mau dibeliin sepatu roda kayak temen2 kamu? kok nggak bilang2 papi. Nggak masalah cuma beli sepatu roda aja...". Si anak bilang,"nggak pi, bola item dan bola putih saya udah rusak..dibeliin lagi aja..nggak usah beli sepatu roda. Lagian lebih murah bola kan pi?" Yee..si papi geram dong. Ni anak ngeremehin papinya sendiri, atau sok merendah ? So, tetep si papi beliin sepatu roda, plus bola item dan bola putih.

Selang beberapa taun, ni anak masuk SMP. Cerita sama terulang. Sekarang temen2nya musim rollerblade. Tren baru. Sementara sore hari, dia masih setia sama sepatu rodanya.Pas bokapnya pulang dari luar negri dan ngeliat anaknya doang yang pake sepatu roda, si papi malu banget. Gila, rumah gedong, perusahaan banyak, keluar negri terus...eeh anaknya ketinggalan jaman. Besoknya, di kamar anaknya udah ada sepasang roller blade baru dengan note: "Biar kamu nggak malu". Malemnya di ruang kerja papinya ada note balesan: "Pi, kok nggak beliin bola item dan bola putih? Aku lebih suka itu." Weleh, si papi pas liat note itu dongkol tambah bingung. Apaan sih istimewanya bola item dan bola putih? Emang bisa bikin die beken atau nge-tren? Besoknya dan besoknya lagi si papi berkali2 nemuin note itu...hingga dia nggak tahan dan membelikan anaknya bola item dan bola putih untuk kesekian kalinya. Bener, setelah dapet tu bola, si anak nggak ngerongrong bokapnyalagi.

Pas SMA, yang jaraknya rada jauh, si anak masih berbis ria, temen2nya udah ada yang bawa motor en mobil ke sekolahan. Suatu hari, tumben papinya di rumah, si anak pulang dianterin temennya yang mau ditebengin. Papi malu banget. Masa cuma untuk anak satu nggak bisa beliin mobil? Maka ditawarin anaknya. Si anak nolak dengan alasan mobil kurang praktis, lagian pengen bola item bola putih aja. Si bapak nggak terima penolakan. Karna anaknya udah gede, bisa berunding. Hingga tercetus keputusan si anak dibeliin motor plus bola item dan bola putih tentunya. Dan sibapak kesel juga dunk. Udah berapa taun dia beberapa kali beliin dua macem bola itu tanpa tau kenapa. Tapi si anak nggak ada keinginan dan kemauan ngasih tau sih.

Hingga tibalah masa kuliah. Karna seneng dan bangga masuk PTN, si anak dikadoin mobil. Sampe beberapa bulan si anak masih naek motoor aja. Kuliah, pacaran, naek motor aja. Pacarnya juga bingung, kan dia punya mobil? Ditanya sama pacaranya, dijawab, abis papi nggak beliin bola item bola putih. Nggak ngerti anak sendiri sih! So, pas makan malem bersama, si pacar bilang sama papi, kenapa si om nggak beliin bola item bola putih. Si papi sebenernya sensitif sama parabola itu..huh..sampe pacar anak gue nyuruh2..ditanya dong kenapa. Si pacar bilang kalo mobilnya nggak akan dipake selama nggak dikasih bola itu juga. Papi bingung dong, di kamar anaknya udah segitu banyak bola item bola putih. Buat apa sih, pikir papi. Tapi demi gengsi, anak orang lho yang nanya, maka besoknya udah ada bola item bola putih buat anaknya.

Suatu hari anaknya gaul ke puncak bawa mobil, sama pacarnya. Yah, namanya anak muda, pas lagi di jalan, sipacar nyium dia en dia jadi grogi dan kecelakaan!!! Segera di bawa ke rumah sakit si papi juga ditelpon sama rumah sakitnya. Tabrakannya parah. Mereka berdua nggak ada yang pake seatbelt, yang cewek mati seketika dan ni cowok udah sekarat. Si papi dateng ke RS.."gimana dok, anak saya?" Dokter (dengan tampang empati penuh duka cita):"Maaf pak, kami tidak dapat berbuat banyak..sepertinya memang sudah waktunya... sebaiknya bapak manfaatkan waktu terakhir.."

Perlahan si bapak masuk, nyamperin anaknya. "Pap, maafin saya..nggak hati2 bawa mobilnya.." si anak juga nangis karna pacarnya nggak tertolong. Si papi nenangin dia...akrablah dua manusia itu beberapa saat. Hingga si papi beranggapan ini saat terakhir. Dia inget penasaran dia tentang kenapa si anak selama ini selalu minta bola item bola putih. "Nak, maafin papi selama ini yang selalu sibuk..kamu jadi kesepian..maafin papi, nak. Nggak sempet jadi orang tua yang baik." Anaknya jawab,"nggak apa-apa pi, saya ngerti kok..Cuma sempet kesel kalo papi punya uang lebih malah beliin yang macem2....saya cuma minta bola item dan bola putih aja kan?" Si papi rasa timing-nya tepat nih, "KENAPA SIH KAMU SELALU MINTA BOLA ITEM BOLA PUTIH...ADA APA DENGAN BOLA2 ITU?" (pembaca juga penasaran ya..?)

Si anak jawab dengan terpatah2 dan susah banget, abis udah sekarat dan masanya udah hampir sampe..."sebab pi...saya..."

*hep* Kepalanya rebah dan nafasnya ilang.

Si anak udah meninggal sebelum kasih tau papinya.


--------------------------------------------------

Nah, si papi aja yang udah hidup bareng anaknya nggak tau...apalagi saya yang cuma bercerita? GIMANA?

Kesel ngak sih? Tabokin aja yang pertama kali cerita, tapi maapin yang "forward" in karena saya juga korban pren, nggak enak jadi korban sendirian.

Capek kan bacanya........

--------------------------------------------------
sorry cuma ngutip dari punyanya mas AMBON .. hehehe

Filosofi Wortel,Telur dan Kopi


Wortel, telur dan kopi merupakan benda yang tidak asing bagi telinga kita. Wortel merupakan salah satu jenis sayur yang banyak mengndung vitamin A, telur banyak mengandung protein dan kopi yang merupakan kegemaran Mbah Surip banyak mengandung kafein. Wortel, telur dan kopi ternyata mengandung filosofi yang sangat dalam. Penjelasannya adalah sebagai berikut:


Teman-teman tentu tahu kondisi apa yang akan terjadi apabila Wortel, telur dan kopi direbus ke dalam sebuah air mendidih.

Wortel yang tadinya keras, setelah direbus ke dalam air yang mendidih akan menjadi lunak.
Telur yang pada awalnya lunak, setelah direbus dalam air akan menjadi keras.
Kopi yang awalnya berupa benda padat berbentuk bubuk, setelah direbus dalam air mendidih akan hilang tetapi airnya berubah warna seperti kopi, dan memiliki rasa dan aroma seperti kopi pula.
Air tidak bisa mengubah bubuk kopi, justru bubuk kopi yang bisa mengubah air. Semakin panas airnya, semakin mantaff aroma kopinya.



Apabila kita bayangkan air yang mendidih adalah suatu persoalan kehidupan...

Kita bisa seperti wortel:
Pada awalnya kita orang yang kuat dan tegar, akan tetapi setelah diuji dengan suatu permasalahan hidup kita menjadi lembek, lunak dan lemah. Tidak ada semangat lagi untuk mengarungi kehidupan

Kita bisa seperti telur:
Pada awalnya kita seorang yang lembut dan peka terhadap lingkungan sekitar. Akan tetapi, setelah mendapatkan persoalan hidup, kita berubah menjadi seseorang yang keras dan tanpa perasaan. Hati kita menjadi beku.

Kita bisa seperti bubuk kopi:
Persoalan dan permasalahan hidup tidak akan mampu mengubah diri kita, justru kita yang mampu merubah masalah kehidupan menjadi bukan masalah. Semakin banyak dan besar masalah yang kita hadapi, kita akan semakin tegar dan semakin dewasa. Kita mampu membuat hidup kita menjadi indah dari kesukaran yang kita hadapi.

Sunday, 18 December 2016

Buah Hati Pertama Keluarga Kami

Bismillah ... 
Lama juga ga corat coret di blog lagi setelah berkeluarga. Alhamdulillah dengan kehadiran 2 putri di keluarga kecil kami, membuat sempurna tentang "keluarga kecil".

Aziza Ishq Fadilah, lahir pada hari Minggu malam senin, 17 maret 2013. Maju dari HPL (Hari Prakiraan Lahir) bidan & dokter. Dan cuti istri masih kurang seminggu. yup, karena prakiraan lahir adalah akhir maret atau awal april, istriku mengajukan cuti hamil mulai tanggal 25 maret. Hari itu 16 Maret di sekolah tempat bunda mengajar mengadakan acara KTS ke kebun teh wonosari Lawang kabupaten Malang. Dengan kondisi perut yang besar dan mendekati HPL (kurang 2 minggu) bunda ijin untuk tidak mengikuti kegiatan tersebut. Tapi kami memutuskan tetap ke Malang, pulang ke rumah orang tua aq.



Berangkat pagi kami sampe rumah di Malang sekitar siang, setelah duhur. Sore harinya bunda merasa ga nyaman dengan perutnya. Emak menyarankan pergi ke bidan untuk diperiksa, karena emak khawatir kalo buah hati pertama kami akan lahir. Padahal menurut HPL masih kurang 2 minggu lagi. Dengan naik becak dan diantar emak ke bidan, apes sang bidan lagi keluar. Batal deh periksanya, ditawarin periksa ke dokter bunda ga mau. 

Malam harinya Bunda semakin mengeluh dengan perutnya. Katanya semacam kontraksi palsu, emak ngasih pilihan "Mau melahirkan disini (Rumah Malang) atau di Nganjuk (Rumah mertua)?". karena ini lahiran untuk kali pertama bunda minta pulang ke Nganjuk. Bapak langsung menghubungi keponakannya untuk pinjam mobil buat besok ngantar kami ke Nganjuk. 

Esoknya pagi-pagi kami pulang ke Nganjuk diantar bapak. Sepanjang perjalanan Malang-Nganjuk, Bunda tertidur meskipun agak ga tenang. yang ku takutkan saat itu, kalo nanti sakitnya bakal parah. Alhamdulillah setelah menempuh 3-4 jam perjalanan, kami sampai di rumah Nganjuk. Bapak & Ibu mertua kaget akan kedatangan kami apalagi di antar bapakku. Anehnya kondisi bunda sesampainya di Nganjuk baik2 saja, ga kerasa sakit seperti saat di rumah Malang.

Malam harinya setelah isya, berangkat ke bidan dekat rumah untuk periksa. Menurut ibu Bidan, kelahiran buah hati pertama kami maju, diperkirakan 3 hari lagi, hari rabu. Bunda dikasih obat (entah itu obat apa). kebarengan saat itu juga disana ada orang yang lagi melahirkan. cowo bayinya, suara tangisnya keras sekali. dan tampak keluarga yang menunggu diluar bersyukur dan bahagia semua. Aku menggandeng tangan bunda, memberi dukungan semangat untuk kehadiran buah hati pertama kami 3 hari lagi. kami pulang jalan kaki ke rumah, karena memang jaraknya sekitar 200 meter.

Sesampai dirumah bunda langsung minum obat yang dikasih ibu bidan, lalu dia duduk diruang tengah nonton TV sambil ditemani ibu mertuaku. sementara aq, karena merasa capek siap2 berbaring di kamar. jam setengah 10, bunda mengeluh dengan perutnya lagi. kali ini katanya sakitnya makin terasa parah. kamipun putuskan ke bidan lagi, dan pikirq biar bunda nginep disana saja. kalo paginya dah baikan baru pulang.

Sesampainya ditempat bidan dimana ibu bidan dan asistenya udah siap2 tidur. mereka terkejut karena ternyata setelah dicek. bunda udah "Buka-an (tau berapa saat itu)" dan diperkirakan akan lahir malam itu juga. Bidan dan asistennya siap2, ibu mertuaq juga langsung pulang ke rumah ngabari bapak mertua dan menyiapkan kain atau apa ... memang kami sudah menyiapkan segalanya buat kelahiran mulai dari baju, popok, kain, selimut dan lain-lainnya. Tapi semua itu masih di Surabaya. jadi segala sesuatu dipersiapkan dengan seadanya. 

Aq mendampingi bunda yang lagi berjuang, menjerit-njerit bikin heboh satu kampung. dan alhamdulillah sekitar jam 23 kurang 10 menit, putri pertama kami lahir. dan yang paling tidak aq lupakan, betapa lengan kanan aq merah semua kena cakar dan diremas2 bunda saat dia berjuang. Hehehehe

....